Showing posts with label Kota. Show all posts
Showing posts with label Kota. Show all posts

Friday, July 5, 2013

SAUNG ANGKLUNG UDJO - Pesona Tradisional Musik di Tatar Sunda

Siapa yang tidak mengenal Angklung, alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari tanah Sunda ini sudah merambah dunia Internasional.Alat musik yang sering dipentaskan selain di tanah air ini pun semakin menanjak namanya.

Saung Angklung Udjo (SAU) yang menjadi salah satu tempat alat musik ini dilestarikan telah menolehkan sejarah di dunia seni Internasional. Saat ini SAU menjadi salah satu tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sedikit yang mengetahui sejarah SAU ini. Saung Angklung Udjo didirikan tahun 1966 oleh pasangan suami istri Udjo Ngalagena dan Uum Sumiati.Tujuan didirikannya SAU ini adalah untuk melestarikan dan memelihara kebudayaan seni tradisional Sunda.


Disamping pertunjukan rutin setiap sore, Saung Angklung Udjo telah berkali-kali mengadakan pertunjukan khusus yang dilakukan pada pagi atau siang hari. Pertunjukkan tersebut tidak terbatas diadakan di lokasi Saung Angklung Udjo saja, tetapi berbagai undangan tampil di berbagai tempat baik di dalam maupun di luar negeri, pada bulan Agustus tahun 2000 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung, Saung Angklung Udjo mengadakan konser kolaborasi dengan penyanyi cilik yang dijuluki Shirley Temple-nya Indonesia, yaitu Sherina.

Saung Angklung Udjo tidak terbatas pada hanya menjual seni pertunjukan saja, berbagai produk alat musik bambu tradisional (angklung, arumba, calung dan lainnya) dibuat dan dijual kepada para pembeli.

Tertarik untuk mengunjungi SAU ??

AKSES
Untuk mencapai tempat ini, jika naik kendaraan pribadi, pilih arah cipularang. Naik ke jembatan layang, ikuti papan petunjuk ke Cicaheum. Sekitar 100 meter sebelum Terminal Cicaheum, ikuti papan petunjuk menuju Jalan Padasuka. Anda akan menemui petunjuk ke lokasi. Anda juga dapat menggunakan angkutan umum sebagai pilihan. Dari Surapati, pilih angkutan umum 06 jurusan Cicaheum-Ciroyom (arah Cicaheum). Turun di perempatan Padasuka (100 meter sebelum Cicaheum), lanjutkan dengan berjalan kaki atau naik ojek menuju Saung Udjo (500 meter).

Saung Angklung Udjo

So, selamat menikmati Sisi Kota Bandung be careful & always enjoy it....


Wednesday, May 15, 2013

PASAR LOAK ASTANA ANYAR

Berbelanja atau shopping mungkin identik dengan pergi ke mal atau ke pasar swalayan. Tapi, untuk Anda para penggila shopping maupun pencinta barang-barang bekas yang berdomisili di Bandung, sebaiknya meluangkan waktu sejenak untuk berkunjung dan berwisata belanja ke pasar loak Astana Anyar.

Sesuai dengan namanya, pasar ini menjual segala barang-barang bekas pakai. Di samping itu, pasar ini dijamin menjadi surga bagi Anda yang ahli dalam tawar-menawar.

Lokasinya yang tak jauh dari Taman Tegal Lega memudahkan Anda untuk menemukan para pedagang loak ini. Display barang bekas pun menjadi pemandangan yang pasti membuat hati para pembeli kepincut untuk sekedar melihat-lihat.

Pedagang-pedagang barang loak ini membuka lapaknya di sepanjang Jalan Astana Raya hingga Jalan Pajagalan, Tegal Lega, Bandung. Bagi pembeli yang membawa kendaraan pun tak perlu khawatir karena dagangan yang ditaruh di sisi jalan sama sekali tak mengganggu arus lalu lintas di sekitarnya.

Sembari jalan-jalan dan menikmati barang loak, pembeli juga dapat membawa pulang barang-barang tersebut dengan harga yang sangat murah.

Barang-barang loak yang dijejerkan oleh penjual pun beragam dari mesin tik, radio, televisi mini, kompor gas, nintendo, kipas angin, sepeda, kamera analog, keranjang bayi, rice cooker, hingga kloset duduk pun ada di sini.

Tak hanya barang-barang rumahan, pedagang barang loak ini juga menawarkan segala macam aksesoris kendaraan bermotor, aksesoris telepon genggam, samurai serta barang-barang antik seperti lukisan, perkakas, dan peralatan dapur dari logam.
Dengan harga yang sangat murah, pembeli bisa dengan bebas memborong barang-barang yang disenanginya.

Di sini, pembeli tak perlu malu untuk memegang atau mencobanya terlebih dahulu karena pedagang loak di sini dengan senang hati mempersilahkan pembeli untuk menjajalnya.
Harga yang dibanderol untuk barang-barang loak ini pun bervariasi mulai Rp1000 hingga Rp300.000. Meski barang loak tersebut telah dibanderol oleh sang penjual, namun pembeli bisa saja melakukan negosiasi atau tawar-menawar secara habis-habisan.

Sebagai contoh, sebuah dispenser di salah satu lapak pedagang loak dibanderol Rp25.000. Harga tersebut merupakan harga awal yang diberikan penjual kepada calon pembeli.
Pedagang-pedagang loak di sini mengaku mengambil semua barangnya dari perabotan-perabotan rumah tangga yang sudah tak dipakai oleh pemiliknya. Selain itu, mereka juga mengambil barang dari tempat yang disebut bandar loak.

Bandar loak adalah mereka yang mengumpulkan barang loak dan dijual kembali dengan gerobak.
Iim, salah seorang pedagang loak yang mangkal di pertigaan Jalan Pajagalan mengaku mengambil barang-barang bekas dari tetangga atau kerabatnya.
“Saya mengumpulkan barang bekas dari tetangga yang ingin pindah rumah,” katanya sambil merapi-rapikan barang kulakannya.
Pedagang-pedagang loak di sini umumnya sudah membuka lapaknya sejak zaman Soeharto.

“Saya menjual barang-barang bekas atau loak ini sejak tahun 1997,” lanjutnya.
Meski barang loak yang ditawarkan sangat murah, namun pendapatan pedagangnya sendiri pun tak menentu. “Kadang-kadang sehari dapat Rp30.000 atau malah nggak dapat sepeser pun,” katanya.

Dia mengatakan, pembeli tak harus membeli barang yang baru dengan harga mahal. Di sini, segala jenis barang pun bisa didapatkan dengan harga yang timpang.
“Kebanyakan pembeli lebih memilih barang bekas daripada barang baru, kemudian diservis atau dibersihkan kembali,” katanya.

Pedagang loak lainnya, Ervan, mengaku jika kualitas barang-barang loak di sepanjang jalan ini tak kalah dari produk China.
“Barang China memang murah, tapi biasanya tidak tahan lama,” katanya sambil memungut salah satu barang dagangannya.
Dari segi aktivitas, pedagang loak di sini tak memiliki batas waktu tertentu untuk membuka dan menutup lapaknya. Oleh karena itu, pembeli tak perlu terburu-buru dalam menawar dan membeli barang loak tersebut.

Dengan kata lain, di pasar loak ini pembeli bisa menghemat isi dompet untuk membeli kebutuhan rumah tangga atau sekedar mengoleksi barang-barang loak yang unik sebagai hiasan arsitektur di dalam rumah.

Click here

So, selamat menikmati Sisi Kota Bandung be careful & always enjoy it....


Thursday, November 22, 2012

Punclut - Wisata Kuliner Tradisional Sunda

~ Punclut ~

Punclut, kawasan dataran tinggi di kota Bandung ini memberikan pesona tersendiri. Sekitar tahun 90an Puncak Ciumbuleuit atau biasa disebut Punclut ini terkenal dengan pasar tumpahnya yang biasa ramai dikunjungi di hari Minggu pagi. Pasar ini tidak berbeda dengan pasar-pasar yang lainnya hanya saja saat itu sering dikunjungi oleh banyak orang sebagai tujuan berolah raga pagi seperti hiking ringan, karena memang jalan akses punclut ini terhitung jalanan yang naik dan banyak tanjakan. Jalannya pun masih tanah dan dan apabila kita lewati dengan berjalan kaki sangat sulit karena tanah dari jalan akses tersebut sering menempel baik di sandal maupun sepatu dengan cukup tebal sehingga berjalanpun menjadi sangat berat.






Pasar Minggu Pagi

Ada yang berbeda dengan kawasan Punclut saat ini. Jalan yang diperlebar dan beraspal menjadikan kendaraan baik roda dua maupun roda empat bisa melewati kawasan ini. Kawasan yang menghubungkan antara Ciumbuleuit hingga ke lembang ini menjadi kawasan yang unik dan layak untuk dikunjungi karena menyuguhkan berbagai macam wisata terutama Kuliner.



 Wisata Kuliner


Wisata kuliner Punclut menjadi kawasan favorit remaja Kota Bandung. Selain makanan yang disuguhkan adalah makanan khas makanan Sunda yang bervariasi dengan harga cukup murah juga kawasan ini menyuguhkan pemandangan Kota Bandung yang dapat dilihat dari warung-warung makan ditambah udara yang sejuk karena terletak di dataran tinggi.

Dulu kawasan yang hanya ramai di Hari Minggu bahkan hanya pada saat pagi hingga siang hari, sekarang kawasan yang unik ini dapat dikunjungi setiap hari bahkan hingga tengah malam karena warung-warung makan ini tetap buka dan selalu ramai dikunjungi terutama oleh remaja-remaja Kota Bandung.



Akses Jalan

Tidak akan menyesal datang ke kawasan ini, jalan akses yang bisa dilalui baik dari Ciumbuleuit maupun Lembang ini cukup mampu mengurangi kepenatan Kota Bandung. Hanya saja kalo weekend, kawasan ini cukup ramai dan padat karena menjadi tujuan favorit, dan tetap selalu hati-hati karena jalan aksesnya selain tanjakan dan turunan tajam dengan lebar jalan hanya cukup dilalui tepat dua mobil. So be careful but always enjoy it.....

Sunday, November 11, 2012

KOPI SELASAR - GALERI SUNARYO


Galeri selalu menjadi tempat yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk. Lagi-lagi Bandung memiliki tempat yang unik, Galeri sekaligus cafe didalamnya dengan suasana yang tenang, sejuk, dan pemandangan hasil seni seorang maestro menjadi tempat yang wajib dikunjungi. Anda yang butuh tempat tenang untuk mendapatkan inspirasi, melihat-lihat karya seni, atau sekedar bersantai dengan ditemani buku dan secangkir kopi selasar menjadikan tempat ini recommended untuk Anda.



Sekilas tentang Galeri Sunaryo/Kopi Selasar, Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) adalah sebuah ruang dan organisasi nirlaba yang bertujuan mendukung pengembangan praktik dan pengkajian seni dan kebudayaan visual di Indonesia. Dididirikan pada tahun 1998 oleh Sunaryo, SSAS aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada edukasi publik. Dengan arahan dan dukungan dari Yayasan Selasar Sunaryo, fokus utama SSAS adalah pada penyelenggaraan program-program seni rupa kontemporer, melalui pameran, diskusi, residensi dan lokakarya.


Sebagai pusat kebudayaan, SSAS menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan disiplin-disiplin seni lain seperti desain, kriya, seni pertunjukan, sastra, arsitektur, dan lain sebagainya. Selain memajang koleksi permanen, SSAS juga menyelenggarakan pameran-pameran tunggal atau bersama yang menampilkan karya-karya para seniman muda dan senior, dari Indonesia maupun mancanegara. 


Semua jenis kegiatan di SSAS—mencakup program anak-anak, konser musik, pementasan tetaer, pemutaran film, pembacaan karya sastra, ceramah dan berbagai aktivitas lainnya—dirancang berdasarkan arahan dari Dewan Pertimbangan Kuratorial yang terdiri dari para akademisi, kritikus dan praktisi seni. SSAS juga berkiprah dalam jejaring seni rupa kontemporer internasional melalui kerjasama dengan berbagai insitusi di luar negeri. 

Asiknya galeri ini tidak dipungut biaya, paling bayar parkir aja cukup. Anda boleh foto2 diruang galeri atau diluar ruangannya, tempatnya bagus dan unik.


Galeri

Cafe disini memang tidak menyediakan makanan berat, hanya sedikit menu pasta, minuman seperti kopi dan jus untuk menemani anda bersantai.

Kopi Selasar

Theater

 Merchandise Shop

Mau ke tempat ini? Gampang, ambil jalur Dago Atas lewat Simpang Dago ke arah Pakar Timur. Selamat menikmati Sisi Kota Bandung.

Mau tau lebih banyak tentang Galeri Sunaryo kunjungi disini

Tuesday, November 6, 2012

Car Free Day (CFD) - Bandung



Car Free Day (CFD) yang diresmikan di bulan Mei 2010 lalu di Bandung tepatnya sekitaran DAGO menjadi kegiatan rutin masyarakat Bandung di Minggu pagi. CFD yang tujuan awalnya adalah untuk mengurangi polusi udara telah menjadi sarana olahraga dan rekreasi warga. Jogging, Bersepeda, Aerobik, atau sekedar jalan-jalan santai sambil menghirup udara segar dan menikmati kuliner ringan kota Bandung bisa menjadi pilihan Anda. Tetapi yg jangan dilewatkan tentunya cuci juga mata Anda biar tetap segar, hehehehehe..



Jika Anda hendak ber-CFD dengan berkendara terutama roda empat atau mobil harus tau spot-spot parkir karena Anda akan kesulitan mendapatkan lahan parkir yang dekat dengan lokasi dan aman, solusinya datanglah lebih pagi setidaknya sebelum jam 06.00 saat jalur CFD mulai ditutup. Selamat menikmati kota Bandung euy...



Thursday, August 9, 2012

BUKIT MOKO - Waroeng Daweung

Moko merupakan nama tempat yang unik.Bukit yang letaknya masih di dalam wilayah Kota Bandung tepatnya di daerah Cimenyan, Bojongkoneng - Bandung ini cukup sulit dijangkau. Tapi merupakan salah satu tempat yang bisa dijadikan tujuan untuk bersantai melepas kepenatan kota Bandung yang semakin macet.

Tidak ada hal yang aneh di tempat ini. Hanya sebuah bukit dan cafe sederhana yang dinamai Waroeng Daweung. Namun tempat dimananapun jika aksesnya sulit untuk dilalui dan bukan merupakan jalan umum dan disana orng bisa menikmati pemandangan alam yang indah pasti terkenal dan akan membuat kepenasaranan tersendiri.

Ruas jalan menuju Moko
Anda bisa mengakses jalan Bojongkoneng, Cimenyan untuk mencapai tempat ini. Mobil ataupun motor tidak jadi masalah, hanya keberanian dan kesabaran yang diperlukan untuk mencapai tempat ini karena ada beberapa jalan yang sempit dengan tanjakan dan beberapa ruas jalan berbatu dengan batuan cukup besar.





Waroeng Daweung
Tanjakan Irung -



Waroeng Daweung ini pun menyediakan makanan biasa yang memiliki nama unik diambil dari Basa Sunda asli seperti kejo - nasi, kumeli - kentang, dsb.

Ada makanan favorit saya di sana yaitu pisang pasir. Pisang goreng yang ditaburi gula merah parut.

View Moko



Yang pasti jika Anda berniat mengunjungi tempat ini persiapkan beberapa hal seperti : tanki bensin jangan posisi menipis (jangankan pom bensin tukang literan aja gak ada),kendaraan Anda dalam keadaan fit, jangan sampai di tanjakan gak kuat dan satu lagi di jalur ini tidak ada tukang tambal ban, so..be careful but enjoy it.